印華百家姓協會雅加達特區分會-期刊文獻-印尼僑聲雜誌-121期-
會員登錄
帳   號
密   碼
驗證碼
 
註冊
行事曆
Sun Mon Ten Wed Thu Fri Sat
領導獻詞
首頁期刊文獻
121期
Bhiksu Kecil Berubah Menjadi Seekor Naga
作者:呂林萍

Di dalam sebuah vihara terdapat sebuah kolam, airnya sangat jernih hingga terlihat sampai ke dasar kolam, dibawah pancaran sinar matahari sangatlah jernih cemerlang, jumlah ikan dan udang yang terhitung berenang dengan santainya dalam kolam itu. Sekalipun demikian, terlihat seakan suasana yang sangat tenang, tetapi terdapat suatu rahasia yang tersembunyi pada kolam tersebut.

Ternyata, kolam ini dapat tembus sampai ke pintu kerajaan Naga. Tetapi bukan orang biasa yang dapat melalui jalan ini,haruslah memiliki kepandaian yang luar biasa dan orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa baru dapat melewati jalan ini.

Di dalam Vihara, ada seorang Arahat yang sangat tekun dalam melaksanakan ajaran agama budha. Ia sering menggunakan kemampuannya yang luar biasa,melalui jalur dalam kolam ini masuk kedalam kerajaan, dengan membawa mangkuk sedekah, menerima sedekahan. Raja naga terhadap bhiksu ini sangatlah menghormatinya, setiap hari pasti menyediakan makanan vegetarian yang melimpah, dan memberi sedekah.

Setiap kali selesai menikmati hidangan dalam kerajaan Naga, Arahat selalu memberikan mangkuk sedekah pada muridnya --- seorang bhiksu kecil untuk dibersihkan.

Suatu hari,saat bhiksu kecil mengambil mangkuk sedekah gurunya hendak dibersihkan, menemukan didalamnya tertinggal beberapa butir nasi.Hidungnya tercium aroma yang harum, dengan tak tertahankan butir nasi dalam mangkuk sedekah itu dimasukkan ke dalam mulutnya.

“ Harum!, enak! Benar-benar sangat nikmat! Tidak tahu dari mana asal nasi ini? Walaupun sangat disayangkan,tetap perlahan-lahan dinikmatinya, sedang beberapa butir nasi lainnya dengan cepat dimakannya.Bhiksu kecil terus mengenang nikmatnya nasi itu,benar-benar membuatnya ketagihan!
Setelah itu, saat setiap bhiksu kecil mendapat perintah untuk mencuci mangkuk sedekah gurunya, nasi yang tersisa dalam mangkuk langsung dimakannya.Hal tersebut terus berlangsung berulang-ulang, rasa penasaran bhiksu kecil semakin lama semakin menguat, ia berpikir:” Mengapa mangkuk sedekah guru di dalamnya ada butiran nasi yang sangat enak? Sebenarnya kemana guru mendapatkan makanan yang begitu enaknya? Saya akan mengikutinya!” Ia memutuskan akan memastikan kebingungan yang selama ini,melakukan mencari kenyataan yang sebenarnya.

Setelah memutuskan, bhiksu kecil menggunakan kesempatan masuk ke dalam kamar gurunya dan bersembunyi di bawah bangku tempat gurunya biasa duduk.

Tak lama kemudian,Arahat memasuki kamarnya,duduk diatas bangku dan bersiap-siap melakukan kemampuannya memasuki dunia yang lain.

Bhiksu kecil melihat gurunya bersiap hampir memasuki dunia yang lain, berpikir:” Tak tahu guru pergi tamasya de dunia yang mana? Saya harus mengikutinya”. Lalu dengan kedua tangannya memegang kaki kursi dengan erat,seakan-akan tidak ingin melepaskannya.

Setelah Arahat memasuki dunia yang lain, dengan menggunakan kemampuannya yang luar biasa masuk kedalam vihara didalam air yang tembus ke kerajaan Naga.Tak lama kemudian, Arahat yang duduk di kursi, dan bhiksu kecil yang memegang erat kaki kursi,bersama-sama masuk ke dalam kerajaan Naga.

Setelah masuk ke dalam kerajaan Naga,Raja Naga segera menyambut kedatangan Arahat. Saat berdiskusi, tiba-tiba Raja Naga mendapatkan pada kaki kursi telah bersembunyi bhiksu kecil, Raja segera bertanya:” Guru! Mengapa hari ini membawa seorang bhiksu yang belum menjalankan dan mendapatkan penerangan datang kemari?”

Saat ini, dengan rasa ketakutan bhiksu kecil keluar dari bawah kaki kursi, melihat guru dan Raja Naga,tampak sekali bhiksu kecil seakan kehilangan akalnya.

Arahat mengetahui hal ini, kalau anak muridnya menggunakan waktu saat ia memasuki dunia lain untuk turut bersamanya datang ke kerajaan Naga, segera meminta maaf pada Raja Naga:” Raja Naga! Benar-benar maaf, anak murid saya ini sangat nakal dan penasaran, sehingga tanpa izin telah turut datang ke mari”. Raja menjawab:” Kali ini baiklah, lain kali tidak boleh terjadi lagi. Kalau memang telah datang ke mari, mari bersama-sama menikmati hidangan!”

Saat ini, pelayan wanita kerajaan memberitahu Raja Naga kalau makanan telah siap, dengan segera raja membimbing Arahat dan bhiksu kecil,untuk makan bersama.

Saat bhiksu kecil mengikuti gurunya dan Raja naga berjalan menuju jamuan, matanya tak hentinya memandang ke empat penjuru, dalam hatinya berteriak:” Seumur-umur saya tidak pernah melihat kerajaan yang begitu megah dan indah, ingin sekali tinggal di sini!” Setelah masuk dan duduk, saat menikmati hidangan,bhiksu kecil kembali dalam hatinya terkejut:” Waa! Benar-benar sangat enak! Saya belum pernah menikmati hidangan yang begitu indah dan lezat!” lalu terus menambah makanan dalam mangkuknya.

Selesai makan, Raja Naga mengajak Arahat dan bhiksu kecil berjalan-jalan menikmati di dalam kerajaan, beberapa anak perempuan Raja Naga juga turut disampingnya menemani raja. Bhiksu kecil diam-diam mencuri pandang ke arah putri raja, satu persatu memiliki paras yang cantik, sikapnya sangat baik, tubuhnya juga menyebarkan bau harum. Dalam hatinya tak kuasa menjadi jatuh hati,juga dengan diam-diam dalam hatinya berharap :” Tempat ini benar-benar melambangkan dunia khayangan! Ada makanan,pemandangan indah, juga ada wanita cantik. Setelah pulang,saya akan berusaha untuk menjalankan ajaran Budha mengumpulkan akhlak dan moral, kelak pasti dapat memiliki kerajaan Naga ini!”

Setelah berjalan-jalan,Arahat berpamitan pada raja, membawa bhiksu kecil kembali ke vihara. Setelah bhiksu kecil kembali ke vihara, dalam menjalankan ajaran budha sangat mengalami kemajuan, selain sangat disiplin dalam agama,juga semakin luas dalam menjalankan moral, hatinya berharap dapat secepat mungkin dirinya menjadi naga.

Suatu hari, saat bhiksu kecil berjalan di dalam vihara, tiba-tiba telapak kakinya tak hentinya mengeluarkan air, bhiksu kecil terkejut bukan main, dengan diikuti  semangat :” Aah! Ini pertanda akan berubah menjadi naga! Bagus sekali, keinginan saya akan segera terlaksana!”
Selesai berkata, bhikus kecil segera berjalan menuju kolam yang tembus ke kerajaan Naga. Dengan mengenakan baju bhiksu membungkus mulut dan hidungnya sendiri, lalu terjun ke dalam kolam,tak lama bhiksu kecil pun mati tenggelam. Nafasnya tidak ada lagi,tubuhnya ternyata berubah menjadi seekor naga besar.

Saat ini, tepat bhiksu kecil lainnya melewati kolam tersebut, melihat di dalam kolam ada seekor naga besar, terkejut pucat pasi, dengan tergesa berlari sambil berteriak:” Guru! Guru! Dalam kolam ada seekor naga besar!”

Tak lama kemudian,dalam vihara telah dipenuhi kerumunan orang. Begitu melihat, Arahat segera mengetahui bahwa naga ini adalah perubahan tubuh bhiksu kecil setelah meninggal, segera bertanya:” Murid, mengapa kamu begitu susah berubah menjadi naga?”

Kecil menjawab:” Guru! Sejak memasuki kerajaan Naga dan berjalan-jalan disekitarnya, saya segera berjanji pada diri sendiri, saya harus dapat menjadi naga agar dapat memiliki kerajaan naga. Dalam beberapa waktu ini, saya berusaha bagaimana untuk dapat menjalankan ajaran budha dengan sebaik-baiknya, ini demi mewujudkan cita-cita saya!”

Dengan menasehatinya, Arahat berkata:” Murid! Berusaha mendapatkan kerajaan naga adalah suatu perbuatan yang tak baik ! saat ini kamu masih memiliki waktu untuk kembali bertobat, sebagai guru saya akan membantu kamu berubah.”

Bhiksu kecil menjawab:” Tidak keburu lagi! Saat ini saya telah berubah wujud menjadi naga, harapan saya segera terlaksana!” Selesai berkata, juga tidak menghiraukan teriakan dari para bhiksu lainnya, kepalanya juga tak kembali segera berenang masuk kedalam air.

Saat ini,para bhiksu yang berdiri di pinggir kolam,hanya sekejap tiba-tiba didapati kekacauan, dalam sekejap,air kolam yang hijau jernih telah berubah menjadi merah darah. Ternyata karena sebelumnya bhiksu kecil mendapat karma yang sangat besar, oleh sebab itu setelah berubah menjadi naga,memiliki tenaga yang sangat luar biasa. Naga ini menyelam masuk kedalam kerajaan Naga, dengan berdasarkan kemampuan yang luar biasa ini membunuh Raja Naga,segera dengan lancar dapat menduduki kerajaan Naga.

Melihat keadaan ini, Guru hanya dapat menggelengkan kepala dan berkata:” Aih! Ia karena serakah akan keindahan dan keharuman,sehingga tak dapat melawan segala keinginan buruk, membuat kesalahan yang besar. Para saudara bhiksu sekalian, saat menjalankan ajaran budha harus banyak waspada akan harapan kalian,janganlah mengikuti jejaknya!”.

Disadur dari “ Da Zhi Du Lun . jilid 17“  

訂閱電子報

網站名稱: 印華百家姓協會雅加達特區分會
會址: Jl. Krekot Bunder Raya No.47AB,Jakarta 10710,Indonesia電話:+62 21 350 1191-94
本平台所有訊息內容或服務,都是由該機構或相關單位所提供,著作權歸原提供者或權利人所有。
網站系統服務平台版權System Copyright ©自在交流股份有限公司
EzFree Interchange Co ., Ltd All Rights Reserved.Tel: +886-2-26648299  E-mail:ez.change@msa.hinet.net