Taipei,26 Oktober 2007

Keluarga dan teman-temanku banyak yang tidak setuju ketika saya mengambil keputusan untuk menikah ke Taiwan.Mungkin ada rasa khawatir pada diri mereka ketika mendengar berita-berita yang tidak baik mengenai para pengantin perempuan Indonesia yang menikah ke Taiwan,akan tetapi saya telah mengambil keputusan ini dan memberitahu kepada mereka tidak usah khawatir ,kita tidak boleh hanya tahu sisi buruknya saja,nasib seseorang itu tidak sama. Saya hanya bisa berterima kasih dan bersyukur karena memiliki mereka yang begitu memperhatikan saya.Akan tetapi perasaan sedih muncul mengingat dalam waktu dekat harus segera meninggalkan kampung halaman menuju Taipei,tidak dapat sering berkumpul lagi dengan mereka dan lembaran kehidupan baru segera dimulai dan dijalani,sendiri dalam perjalanan ke suatu tempat asing ,yang belum pernah disinggahi...
Saya berasal dari sebuah keluarga sederhana,ayahku adalah seorang anak tunggal .Orang tuaku menikah dalam usia yang tidak muda lagi & ayahku termasuk orang kolot yang selalu berharap mempunyai keturunan yang banyak terutama ingin mendapatkan anak laki-laki yang bisa meneruskan marga mereka.Kami tujuh bersaudara yang terdiri dari tiga orang kakak perempuan,seorang kakak laki-laki& adik laki-laki serta seorang adik perempuan.Karena jarak usia kami dekat antara satu dengan lainnya maka sewaktu adik laki-lakiku lahir,saya diasuh oleh nenek dan tante dari pihak ibuku.Sampai menjelang akan masuk sekolah baru dijemput kembali tinggal bersama keluargaku.Perasaan sedih dan berontak ketika harus berpisah dengan nenek dan tante,saya hanya bisa menangis akan tetapi itulah takdir yang harus kujalani.

Ayahku meninggal dunia sebulan sebelum acara wisudaku di Perguruan Tinggi,adalah menjadi kebanggaan orang tuaku merupakan satu-satunya dari saudaraku yang berhasil tamat dari Perguruan Tinggi.Sewaktu acara wisuda saya hanya ditemani oleh kakak saja,dan dua tahun kemudian ibuku menyusul ayahku pula,dan jadilah saya seorang anak yatim-piatu.Orang tuaku tidak meninggalkan harta warisan kepada kami,tiada tempat bersandar lagi ,semuanya harus kulakukan sendiri,bekerja untuk menghidupi diri sendiri ,akan tetapi saya harus tegar dalam kehidupan ini.Terkadang karena sudah terbiasa hidup mandiri,saya selalu mengambil keputusan tanpa bermusyawarah dahulu dengan saudaraku,dan urusan pernikahanku ke sini juga atas hasil keputusanku sendiri.

Keberanianku menuju Taipei sebenarnya diikuti perasaan khawatir,jantungku terasa berdebar-debar dan tidak dapat mengerti apa yang terselimut dalam kekhawatiranku itu,terlebih lebih pewasat yang kutumpangi karena cuaca buruk menjadi terlambat tiba hampir selama satu jam.Perasaan khawatir itu segera sirna ketika bertemu dengan mertua,suami beserta sanak saudaranya,mereka menyambut kedatanganku dengan hangat.Perasaan bahagia & optimis mulai bersemi lagi dalam hati ini .

Tak terasa sudah kulewati hari-hariku bersama ibu mertua,suami,& dua orang anak perempuanku selama delapan tahun ini. Kerikil-kerikil yang tak terelakan adalah perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan hidup,bahasa & budaya yang terjadi di antara dua negara,Indonesia dan Taiwan.Kesulitan yang terutama adalah dalam berkomunikasi, bahkan kesalahpahaman bisa saja muncul.Tetapi keuntungan masih berada di pihakku,saya memiliki seorang mertua yang baik hati dan suami yang bijaksana.Dari merekalah saya banyak belajar,mereka selalu memberi dukungan moril & spiritual yang membuat saya berhasil melewati kesulitan-kesulitan ini.

Perjalanan hidup yang kualami mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa ,kedudukan sebagai seorang menantu,isteri dan sebagai ibu dari anak-anakku,semuanya hanya merupakan bahagian sisi kehidupan di dunia yang fana ini.Saya akan berusaha menjadi seorang menantu,isteri,ibu yang baik.Harapanku adalah tertuju pada anak-anakku karena mereka adalah kekayaanku,memelihara dan mendidik mereka agar tumbuh menjadi manusia yang berguna di masyarakat.Takdir memang telah diatur olehNya, saya selalu hidup terpisah dari saudara-saudaraku ,biarpun begitu saya merasa mereka selalu berada dekat di hati saya .Saya tidak menyesal mengambil keputusan datang ke sini ,suatu tempat yang mula-mula asing bagiku menjadi suatu tempat yang penuh harapan,suatu kota yang indah ~ Taipei.

Hung Jung-Hsi