印華百家姓協會雅加達特區分會-期刊文獻-印尼僑聲雜誌-91期-
會員登錄
帳   號
密   碼
驗證碼
 
註冊
行事曆
Sun Mon Ten Wed Thu Fri Sat
領導獻詞
首頁期刊文獻
91期
Bawang Putih Bawang Merah
作者:WATI

     Bulan yang lalu sewaktu kAmi berlibur ke Indonesia, di rumah kakak kebetulan melihat buku cerita, karena cucunya sekarang sedang duduk di bangku sekolah dasar, yaitu mengenai cerita Bawang Putih Bawang Merah, kami semunya yang lahir dan pernah dibesarkan di Indonesia, sebagian besar pasti pernah mendengar cerita mengenai Barang Putih Bawang Merah bukan? Dan berhubung sudah puluhan tahun, malah ada yang sudah hampir empat puluh tahunan meninggalkan tempat kelahiran rasanya sudah hampir lupa isi cerita Barang Putih Bawang Merah, rasanya cuma ingat cerita Bawang Putih Bawang Merah ada dua gadis yang satu namanya Bawang Putih dan satu lagi namanya Bawang Merah, tapi mana yang baik hati atau mana yang jahat rasanya sudah lupa, apakah kalian juga begitu sama seperti kami? Supaya dapat mengingat kembali cerita ini semasa kita waktu kanak-kanak yang indah dan gembira, maka kali ini akan kami ceritakan kembali mengenai Bawang Putih Bawang Merah, ceritanya begini:

Cerita Bawang Putih Bawang Merah adalah cerita berasal dari daerah pulau Jawa, cerita ini bermula dari sebuah desa kecil yang disebut desa Dadapan, dan di desa itu tinggallah seorang janda yang sangat terkenal. Orang desa itu menamakan janda itu Mak Janda Dadapan. Janda itu mempunyai dua anak gadis. Anak kandungnya bernama Bawang Merah, dan anak tirinya bernama Bawang Putih. Perlakuan Mak Janda terhadap kedua anaknya sangat berbeda sekali, bagaikan langit dan bumu. Terhadap Bawang Merah selalu dimanja dan disayang sekali, setiap hati bermalas-malasan, di rumah tidak pernah membantu, tapi semuanya kemauannya selalu dituruti, tapi sebaliknya terhadap Bawang Putih sangat kejam sekali, semua pekerjaan rumah harus dikerjakan oleh Bawang Putih, dan kalau ada sedikit kesalahan, pasti dipukul atau dihukum tidak diberi makan, tapi Bawang Putih biar sering dimarahi oleh ibu tirinya, tapi ia tidak pernah sakit hati atau dendam hati, Bawang Putih selalu patuh dan hormat kepada ibu tirinya.

Pada suatu hari Bawang Putih disuruh mencuci baju di pinggir kali, karena baju yang dicuci banyak sekali, maka sampai siang hari baru selesai, karena sangat lelahnya, maka dengan tidak diketahui ada satu baju yang hanyut terbawa air kali yang deras sekali. Sesampainya di rumah dan diketahui oleh ibu tirinya, maka Bawang Putih langsung dimarahi dan dipukuli oleh ibu tirinya dan langsung siang itu juga Bawang Putih disuruh pergi kembali mencari baju yang hanyut itu. Bawang Putih segera pergi ke kali mencari baju itu, terus mencari sambil menyusuri kali sambil bertanya kepada orang-orang yang dijumpainya, tapi tidak ada satu orang pun yang tahu atau melihat baju yang hanyut di kali itu. Bawang Putih sangat sedih sekali, ditambah perutnya yang sangat lapar sekali, karena dari pagi masih belum diberi makan oleh ibu tirinya. Sambil bercucuran air mata Bawang Putih berjalan terus, akhirnya sampai sore hari melihat ada seorang nenek yang sedang mencuci beras di pinggir kali itu. Bawang Putih dengan hormat sekali menanyakan nenek itu “Apakah nenek tadi siang melihat ada satu baju yang hanyut dikali ini?” tanya Bawang Putih. “ Oh, ya, tadi saya lihat ada satu baju yang hanyut, lalu saya pungut dan disimpan dirumah. Ikutlah ke rumahku, nanti saya kembalikan” jawab nenek itu. Bawang Putih sangat gembira mendengar nenek itu, seketika itu juga rasa capek dan lelah ditambah perut yang lapar rasanya hilang semuanya.

Bawang Putih tidak tega melihat nenek tua itu membawa bakul yang berisi beras yang sudah dicuci dan tempayan yang berisikan air yang sangat berat, langsung Bawang Putih membantu nenek itu membawa barang-barangnya yang berat ke rumah nenek itu. Sesampainya di rumah, nenek itu berkata “Bajumu akan kukembalikan, tapi kau harus bantu masak nasi dulu, ya”. Bawang putih langsung menjawab: “Baiklah nek.”. Bawang putih segera mencari kayu bakar, tapi Bawang Putih sangat terkejut sekali karena kayu bakarnya tediri dari tulang-tulang manusia. Akhirnya Bawang Putih baru tahu bahwa nenek tua itu bukan orang biasa, tapi hatinya baik, sedangkan suaminya adalah kakek yang suka makan daging manusia. Biarpun hatinya sangat takut dan ngeri sekali, tapi tetap bekerja. Ia bekerja seolah-olah tidak ada apa-apa. Yang dia pikirkan cuma baju yang hanyut itu segera bisa dibawa pulang kerumah. Ia langsung menemui nenek. “Nek, semuanya sudah selesasi dan saya mau segera pulang”. Nenek itu menjawab: “Hari sudah gelap, jangan pulang dulu, nanti kau ku sembunyikan di bawah tutup kuali.”
Semalaman Bawang Putih ketakutan tidak bisa tidur. Pagi-pagi benar nenek yang baik hati itu segera membuka tutup kuali. Baju yang hanyut itu dikembalikan kepada Bawang Putih, dan nenek juga memberi upah kepada Bawang Putih berupa sebuah waluh, dengan pesan waluh itu sampai di rumah baru dibuka.

Dengan gembira sekalai, Bawang Putih cepat-cepat pulang ke rumah, segera baju dan waluh itu diberikan kepada ibu tirinya, dan waluh itu lalu dibelah menjadi dua. Bukan main terkejutnya, karena dalam waluh itu ternyata berisi emas berlian yang berkilauan. Ibu tirinyaa bukan main gembiranya, karenna Mak Janda itu mendadak menjadi orang yang kaya sekali, dasar watak ibu tirinya yang sagat serakah, maka disuruhnya anak kandungnya yaitu bawang Merah berbuat yang sama seperti Bawang Putih. Keesokan paginya pergilan Bawang Merah kepinggir kali dengan sengaja menghanyutkan satu baju ke kali yang deras itu, dan baju itu juga dipungut oleh nenek tua itu. Akhirnya sampailah Bawang Merah ke rumah nenek itu, tapi berhubung Bawang Merah adalah anak yang malas sekali ditambah takut melihat tulang-tulang manusia, maka Bawang Merah tidak mau membantu nenek itu dan segera minta pulang. Nenek tua itu sangat marah sekali kepada Bawang Merah, tapi nenek itu mengembalikan baju yang hanyut dan juga memberika waluh kepada Bawang Merah. Dengan sangat gembira sekali Bawang Merah segera lari pulang ke rumah, dan langsung membelah waluh itu, tapi apa yang terjadi? Semuanya ketakutan karena di dalam waluh itu tidak ada emas atau berlian, malainkan ular-ular yang sagat mengerikan. Bawang Merah sampai lari ketakutan. Demikianlah cerita Bawang Putih Bawang Merah.

Cerita Bawang Putih Bawang Merah ini menganjurkan kepada kita semua, supaya patuh dan hormat kepada orang tua, saling menolong dan membalas budi orang lain dan yang paling penting lagi jangan punya rasa iri atau serakah!
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

訂閱電子報

網站名稱: 印華百家姓協會雅加達特區分會
會址: Jl. Krekot Bunder Raya No.47AB,Jakarta 10710,Indonesia電話:+62 21 350 1191-94
本平台所有訊息內容或服務,都是由該機構或相關單位所提供,著作權歸原提供者或權利人所有。
網站系統服務平台版權System Copyright ©自在交流股份有限公司
EzFree Interchange Co ., Ltd All Rights Reserved.Tel: +886-2-26648299  E-mail:ez.change@msa.hinet.net