Tidak terasa sekarang sudah bulan Desember. Sebentar lagi tahun 2004 akan berakhir. Rasanya waktu berlalu cepat sekali. Rasanya kita belum banyak melakukan apa-apa di tahun 2004 ini. Eh, kenyataannya kita sudah sampai di penghujung tahun 2004 dan sekejap mata akan segera memasuki tahun 2005.
Bulan Desember adalah bulan yang paling saya sukai karena banyak sekali keceriaan yang saya temukan di bulan ini. Keceriaan yang bukan hanya saya saja yang merasakannya, orang lain pun ikut merasakannya. Keceriaan terbesar saya adalah bulan Desember identik dengan perayaan Natal. Sejak awal Desember, setiap hari saya menghitung hari menanti datangnya Natal. Masa penantian yang penuh dengan kegembiraan.
Memasuki bulan Desember, di mana-mana ramai dengan hiasan bernuansa Natal. Lampu warna warni yang berkelap-kelip, pohon-pohon Natal yang semarak dengan hiasan-hiasannya yang mengantung, lagu-lagu Natal yang hangat dan ceria, poster dan tulisan ucapan “Selamat Natal” yang ditempel di etalase toko-toko di sepanjang jalan, pusat-pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran.
Bahkan di toko-toko sejenis 7eleven, K-mart, Niko Mart, Watson, dsb, selain toko penuh dengan hiasan Natal, para pegawai tokonya juga tidak ketinggalan memakai topi Sinterklas, menambah semaraknya suasana Natal. Natal tahun ini, ketika Anda berjalan-jalan ke gedung 101, jangan lupa untuk menyempatkan diri menyaksikan pohon Natal berukuran besar lengkap dengan hujan salju buatan yang sengaja ditempatkan di depan gedung 101 untuk menarik mata para pengunjungnya.
Para pengusaha juga tidak ragu-ragu menggunakan kesempatan Natal untuk membuat produk mereka laris di pasaran. Mereka melakukan berbagai taktik promosi dan pemasaran guna menarik para pembeli berbelanja di toko-toko mereka. Yang banyak saya lihat, pusat-pusat perbelanjaan memberikan diskon besar-besaran kepada konsumen, memberikan hadiah-hadiah kecil atas pembelian produk mereka, dan tentunya juga menjual berbagai macam produk bernuansa Natal, dari harga murah sampai yang mahal pun tersedia.
Para pengusaha restoran dan tempat hiburan tentunya juga tidak kehilangan akal supaya tempat mereka ramai dikunjungi orang. Mereka sengaja membuat acara-acara tutup tahun sehingga para konsumen tertarik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di tempat mereka.
Di Taiwan, meski umat Katolik dan Protestannya tidak banyak, tetapi suasana perayaan Natalnya begitu semarak. Di sini terasa, Natal tidak hanya dimiliki dan dirayakan oleh umat Katolik dan Protestan, tapi dirayakan secara umum.
Ini menunjukkan, Natal bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan tidak hanya kepada umat Katolik dan Kristen saja, tapi juga kepada orang-orang lain. Itulah makna Natal, berbagi kebahagiaan dengan sesama kita, sekalipun mereka bukan Katolik atau Kristen, kaya atau miskin. Melihat banyak orang gembira dan menikmati kehadiran Natal, membuat saya senang.
Setelah melewati Natal, suasana gembira masih terus mengiringi saya. Saat itu, kita sudah bersiap-siap untuk memasuki tahun baru. Waktu yang tersisa di tahun 2004 ini hanya tinggal seminggu lagi.
Saat yang saya suka dari penghujung tahun 2004 adalah pergantian tahun, mengakhiri tahun 2004 dan memasuki tahun 2005. Saat itu kita berkumpul bersama-sama merayakan, saling mengucapkan “Selamat Tahun Baru”, bernyanyi-nyanyi, dan tidak ketinggalan yang membuat suasana tahun baru menjadi lengkap adalah kembang api yang dinyalakan tepat pukul 00.00 menandai pergantian tahun.
Dengan dipasangnya kembang api, melambangkan memasuki tahun baru, kita harus memulainya dengan ceria, optimis, dan penuh semangat seperti kembang api yang terus menyala menghiasi langit yang hitam, membuat langit hitam berubah menjadi langit yang penuh warna.
Kembang api membuat hati orang yang melihatnya gembira. Begitu pula kita, di tahun yang baru, kita harus lebih dapat membuat orang lain gembira, menolong sesama, meringankan beban mereka, menjadikan diri kita lebih berguna bagi sesama kita.
Semoga damai Natal akan terus mengiringi kita sampai Natal tahun berikutnya dan keceriaan tahun baru akan menjadi semangat bagi kita untuk menjalankan hidup yang lebih berarti bagi diri kita sendiri dan sesama untuk satu tahun ke depan.
“Selamat Natal 2004 dan Tahun Baru 2005”