印華百家姓協會雅加達特區分會-期刊文獻-印尼僑聲雜誌-102期-
會員登錄
帳   號
密   碼
驗證碼
 
註冊
行事曆
Sun Mon Ten Wed Thu Fri Sat
領導獻詞
首頁期刊文獻
102期
Kisah seekor lalat
作者:William Suryadi

Hari minggu pagi kemarin, di jendela kamar saya nampak seekor lalat yang terbang berputar-putar. Rupanya lalat tersebut berusaha mencari jalan keluar. Lalat itu berputar-putar terus dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan. Saya tergoda untuk mencoba menangkapnya, namun ternyata lalat tersebut cukup lincah untuk mengelak. Hanya sejenak saya mengamatinya, dan kemudian saya melupakan hal itu karena aktivitas saya cukup padat hari itu. Keesokan harinya, saya tiba-tiba teringat akan lalat tersebut. Sambil minum kopi, saya dekati jendela dimana lalat tersebut terbang kemarin. Di salah satu sudut jendela, saya melihat lalat itu ternyata telah terbaring mati.
Nah, kira-kita satu meter dari jendela tersebut ada sebuah pintu yang terbuka lebar. Seandainya lalat tersebut mau berhenti sejenak dan terbang menuju ke pintu itu, mungkin dia telah menikmati kebebasannya. Namun lalat tersebut mungkin berpikir, bahwa cahaya yang berasal dari jendela lebih menjanjikan kebebasan daripada melalui pintu yang gelap. Dia berusaha keras untuk menembus kaca tersebut. Namun sekeras apapun dia bekerja, tidak akan pernah mungkin bisa menembus kaca tersebut.
Akhirnya lalat tersebut mati karena kehabisan tenaga, mungkin mati dengan rasa penasaran, mengapa cahaya kebebasan yang seolah-olah hanya tinggal sejengkal lagi tidak dapat diraihnya…………
Seperti halnya kehidupan, ada banyak di antara kita yang terjebak dalam kehidupan seperti lalat itu. Kita bekerja terlalu keras dengan harapan akan mampu mengangkat kehidupan kita ke taraf yang lebih baik. Tapi semakin kita bekerja keras, semakin kita tidak mempunyai waktu untuk diri kita sendiri maupun keluarga. Kita kadang bekerja dari pagi sampai larut malam, kita lebih mementingkan pekerjaan kita daripada kesehatan. Kita tidak pernah berpikir kalau kita sakit, akan banyak hal yang hilang oleh karenanya.
Dan pada satu titik tertentu, mungkin kita akan merasa frustasi, karena semua kerja keras yang kita lakukan tidak bisa memberikan harapan seperti yang kita inginkan. Sering kali kita mendengar di berita atau membaca di koran dimana seorang konglomerat yang memiliki segalanya tega mengakhiri dirinya sendiri. Negara yang memiliki tingkat bunuh diri tertinggi ada pada negara-negara maju.
Saya mempunyai beberapa teman dari Indonesia, mereka datang ke Taiwan dengan tujuan untuk belajar bahasa Mandarin. Akan tetapi, selain belajar mereka juga bekerja. Mereka sekolah pagi hari dan setelah sekolah selesai mereka langsung pergi ke tempat kerja hingga larut malam. Mereka pun secara otomatis tidak mempunyai waktu untuk belajar. Hari demi hari lewat begitu saja, sampai suatu titik ia berkata, “Saya menyesal datang ke Taiwan, karena pelajaran tidak dapat, uang juga tidak dapat; sungguh memboroskan waktu.” Sebelumnya ia sangat ingin menguasai bahasa Mandarin dan juga mendapat uang yang banyak selagi berada di sini; tetapi sebaliknya keadaan berbalik: sekolahnya berantakan, uang hasil kerjanya pun hanya pas-pasan untuk membiayai hidup di sini.
Terkadang di dalam kehidupan, bekerja keras saja tidaklah cukup. Kita harus BERUBAH ARAH. Banyak orang berpendapat bahwa berubah arah berarti berganti pekerjaan atau pindah perusahaan untuk mendapat uang yang lebih banyak atau jabatan yang lebih tinggi. It's ok. Bagi beberapa orang mungkin hal ini bisa memberikan harapan yang lebih baik. Tapi bagi sebagian orang yang lain, pekerjaan yang baru hanya dapat memberikan harapan semu sementara saja. Karena ternyata di perusahaan yang baru tersebut, setelah beberapa saat mereka menemukan hal-hal baru yang `menjebak' mereka seperti kisah lalat tersebut. Lalu mereka mulai stress dan kembali terjebak dalam kehidupan yang semula. Itulah mengapa kita sering melihat di sekeliling kita orang-orang yang setiap saat selalu mencari-cari pekerjaan baru. Mereka yang termasuk dalam kategori ini, bisa diibaratkan lalat tersebut yang berusaha terbang ke kiri-kanan, atas-bawah, tapi selalu menghadapi `kaca' yang selalu menghalangi langkah mereka.
Jadi, BERUBAH ARAH yang dimaksud adalah kita harus tahu kata “BERHENTI SEJENAK”. Kita harus tahu kapan harus meraih, kapan harus melepas, kapan harus bekerja, kapan harus berekreasi, kapan harus tidur, dan kapan harus bangun. Jangan seperti lalat tersebut yang hanya tahu bergerak dan tak sempat berhenti untuk berpikir. Belajarlah untuk berhenti dan melepas sejenak untuk menata kembali kehidupan kita yang baru.

訂閱電子報

網站名稱: 印華百家姓協會雅加達特區分會
會址: Jl. Krekot Bunder Raya No.47AB,Jakarta 10710,Indonesia電話:+62 21 350 1191-94
本平台所有訊息內容或服務,都是由該機構或相關單位所提供,著作權歸原提供者或權利人所有。
網站系統服務平台版權System Copyright ©自在交流股份有限公司
EzFree Interchange Co ., Ltd All Rights Reserved.Tel: +886-2-26648299  E-mail:ez.change@msa.hinet.net