印華百家姓協會雅加達特區分會-期刊文獻-印尼僑聲雜誌-113 期-
會員登錄
帳   號
密   碼
驗證碼
 
註冊
行事曆
Sun Mon Ten Wed Thu Fri Sat
領導獻詞
首頁期刊文獻
113 期
駐台經貿代表慶祝印尼65年國慶講詞印文
作者:費立

慶祝印尼六十五週年國慶演講詞

SAMBUTAN KEPALA KDEI DI TAIPEI FERRY YAHYA
PADA UPACARA PERINGATAN HRI ULANG TAHUN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 62
TAIPEI, 17 AGUSTUS 2007

         Pada hari yang bersejarah dan membahagiakan ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kepada kita semua masih diberi kesempatan, semangat, kekuatan dan kesehatan untuk mengisi kemerdekaan, melanjutkan pengabdian dan karya kita kepada nusa dan bangsa.

        Setiap kali kita merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ada pada benak kita adalah merenungkan betapa mulianya para pejuang bangsa, pahlawan bangsa melalui perjalanan yang panjang penuh pengorbanan lahir bathin memperjuangkan hak-haknya sebagai suatu bangsa untuk menikmati kehidupan bebas merdeka, setelah dijajah beratus-ratus tahun lamanya. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, dua orang putra terbaik bangsa Soekarno dan Hatta, mengatasnamakan seluruh bangsa Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan tersebut adalah puncak dari seluruh perjuangan anak bangsa, baik yang dilakukan secara lokal, maupun secara nasional, sejak awal abad lalu.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Dalam usianya yang telah mencapai genap 62 tahun ternyata pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur masih jauh dari harapan. Perjalanan panjang bangsa Indonesia sampai dengan usianya saat ini mengalami berbagai rintangan, ujian dan cobaan yang sangat berat.

       Mempertahankan kemerdekaan yang memerlukan upaya dan daya yang tidak kalah sulitnya.                 Pemberontakan-pemberontakan yang bersifat sektarian, tragedi nasional G-30-S/PKI tahun 1965 serta munculnya era reformasi yang dipicu oleh krisis ekonomi tahun 1997, merupakan rintangan ditengah-tengah upaya bangsa untuk mewujudkan suatu Negara yang merdeka, demokratis, dan sejahtera.
Demokratisasi yang diwujudkan dalam era reformasi yang begitu cepat dan drastis, tidak mengherankan dalam periode kurang dari 10 tahun Indonesia mempunyai 4 (empat) orang Presiden; dan yang terakhir adalah Pemilihan Umum langsung oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke pada tahun 2004 terpilihnya pasangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Yusuf Kalla.
Permasalahan bangsa yang harus dihadapi oleh kedua pasangan pemimpin terpilih untuk membawa bangsa Indonesia mewujudkan cita-citanya, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat seperti yang diidamkan oleh segenap individu bangsa Indonesia. Begitu kompleksnya permasalahan bangsa ditambah lagi dihadapkan dengan tragedi demi tragedi diluar kemampuan manusia, menambah daftar masalah yang harus menjadi prioritas penanganan dan penyelesaiannya. Persoalan bangsa Indonesia ibaratkan merupakan gulungan ombak yang saling mengejar; Belum selesai kita menangani satu tragedi alam telah tertimpa tragedi yang lain. Hanya dengan kekuatan iman, bangsa Indonesia masih dapat bertahan sampai saat ini.

          Tidak terelakkan dalam era globalisasi yang menjadi fenomena ekonomi dunia, Indonesia mendapat berbagai tekanan politik maupun ekonomi. Kompetisi di alam globalisasi semakin berat yang harus dihadapi oleh setiap unsur bangsa.

         Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan segenap unsur-unsurnya, patut kita hargai dan hormati, bekerja untuk mengatasi berbagai masalah yang tentunya harus diatasi demi masa depan kita bersama.  Namun demikian, kita juga harus bersyukur, dalam tiga tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi kita mencapai 5 % lebih. Tiga triwulan terakhir ini, ekonomi kita mencapai pertumbuhan + 6 %, dengan dasar-dasar ekonomi menunjukkan penguatan, makro ekonomi yang makin baik, walaupun dari kalangan dunia usaha mengharapkan dorongan percepatan tumbuhnya sektor riil untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih signifikan. Perbaikan perangkat pendayagunaan hukum, pendidikan dan pembangunan infrastruktur telah juga menjadi prioritas pembangunan kedepan.
Dibalik itu semua, kita harus akui juga, bahwa kita masih menghadapi tingkat pengangguran dan angka kemiskinan yang sangat memprihatinkan. Kita melihat dimana-mana masih ada saja rakyat yang harus antri untuk mendapatkan kebutuhan sehari-harinya, banyak anak-anak bangsa harus putus sekolah karena tingginya biaya pendidikan. Dibalik masalah ekonomi, kita masih dihadapkan dengan masalah moral bangsa yang semakin menurun, kriminalitas, narkoba, kehidupan yang semakin bebas dsbnya. Inilah potret Bangsa sekarang ini yang harus kita  pahami betul dan kita prihatini.

        Keadaan ini tentu akan mendorong kita yang ada di luar negeri khususnya yang ada di Taiwan, menjadi bahan refleksi diri kita, baik itu keluarga besar KDEI di Taipei, para Pelajar dan Mahasiswa, Masyarakat Indonesia umumnya untuk berbuat sesuatu sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya dalam masyarakat, memberikan sumbangan pemikiran dan karya yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan Negara.

        Saatnya kini kita renungi makna menyambut proklamasi kemerdekaan, sudahkan kita menjadi bagian dari sebuah perjuangan menuju kemerdekaan yang sejati? Sudahkah kita berusaha untuk mencapai perjuangan untuk mengabdi kepada Nusa dan Bangsa? Perjuangan tidak terhenti sampai disini; Tidak ada kata “selesai” dari sebuah perjuangan, perjuangan tidak bisa diwujudkan dengan hanya sebuah “peringatan 17 Agustus” melainkan dengan sebuah tindakan nyata, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini untuk meneruskan sebuah perjuangan.

        Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Sebelum mengakhiri sambutan ini perkenankan saya memberikan gambar sekilas mengenai hubungan Indonesia – Taiwan yaitu sebagai berikut :
Dapat kita rasakan hubungan ekonomi Indonesia – Taiwan belum semulus seperti yang kita harapkan bersama. Berbagai kendala internal maupun eksternal yang masih harus kita hadapi.  Dari angka-angka statistik, menunjukkan bahwa total perdagangan Indonesia Taiwan pada tahun 2006 mencapai US$. 7.7 milyar dimana Indonesia memperoleh surplus perdagangan US$. 2.7 milyar, Investasi Taiwan mencapai US$. 13.49 milyar dengan 1,175 proyek, turun satu tingkat menjadi posisi ke 6 dari urutan ke 5 sebelumnya, sebagai investor terbesar di Indonesia.

        Ke Pariwisataan, Taiwan tetap menjadi salah satu target wisatawan mancanegara yang memberikan kontribusi cukup signifikan mencapai + 186,000 wisatawan Taiwan yang langsung berkunjung ke Indonesia pada tahun 2006 atau naik 0.44  % dibandingkan tahun 2005, namun masih jauh dari angka yang dicapai tahun 2004 mencapai 283,757 orang. Sementara jumlah pekerja Indonesia yang berjuang mencari nafkah halal untuk kelangsungan hidup keluarganya di Indonesia telah mencapai ±105,000 orang sampai dengan Juni 2007.

         Hubungan Indonesia – Taiwan pada tingkat “grass-root” di bidang pendidikan, sosial-budaya tidak kalah pentingnya, menunjukkan trend yang cukup signifikan. Diperkirakan 10,000 siswa dan mahasiwa Indonesia saat ini sedang menuntut ilmu di Taiwan. Ditambah lagi dengan perkawinan sah Pria Taiwan dan Wanita Indonesia diperkirakan telah mencapai + 26,000 orang, ketiga terbesar setelah wanita Tiongkok dan Vietnam. Kita harapkan kehadiran masyarakat Indonesia di Taiwan dan sebaliknya, rasa saling menghargai akan tumbuh sehat antara rakyat Indonesia dan Taiwan, serta dapat memberikan sumbangan nyata baik terhadap ekonomi Indonesia maupun Taiwan. Oleh karenanya Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei melihat perkembangan ini mengambil inisiatip memprakarsai dimulainya kursus Bahasa Indonesia dengan kelas terbatas. Kita juga harapkan program pelajaran bahasa dan budaya Indonesia dapat kita tingkatkan melalui kerjasama yang erat dengan masyarakat Indonesia yang ada di Taiwan.

        Dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-62, diantaranya yang perlu diketahui, KDEI di Taipei bekerjasama dengan Radio Taiwan Internasional menyelenggarakn Program “Temu Kangen” antara Nakerwan yang sedang bekerja di Taiwan yang sedang berjuang untuk kesejahteraan keluarganya di kampung halaman dengan salah satu anggota keluarga yang khusus didatangkan ke Taipei. Kedelapan anggota keluarga Nakerwan pada upacara pagi ini berada di tengah-tengah kita.

        Mudah-mudahan kegiatan sosial ini dapat memberikan motivasi/semangat dan nilai-nilai yang positip kepada warga Indonesia yang lainnya yang sedang bekerja di Taiwan.

        Bagi anggota keluarga yang hadir disini dapat mengetahui bagaimana perjuangan keluarganya untuk membantu kesejahteraan keluarganya di Indonesia.

        Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Dalam rangka pemupukan rasa nasionalisme kita bersama, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menghimbau saudara-saudara sekalian warga Indonesia untuk sepenuhnya bahu membahu membantu menciptakan dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia khususnya di Taiwan.

        Saya juga dalam kesempatan yang berbahagia ini meminta kepada seluruh jajaran KDEI di Taipei meningkatkan kinerja baik pada sektor pelayanan masyarakat maupun sektor ekonomi, sosial-budaya meningkatkan hubungan ekonomi dalam arti yang seluas-luasnya antara Indonesia dan Taiwan. KDEI di Taipei menggunakan dana publik, sudah sepatutnyalah kita memenuhi asas akuntabilitas publik dan bersikap professional dalam menjalankan tugas yang dibebankan oleh rakyat dan pemerintah.

         Akhirnya saya juga mengajak kepada seluruh warga Indonesia di Taiwan untuk turut membantu pencapaian tujuan-tujuan mulia yang diamanatkan bangsa dan Negara, bahwa Indonesia tercinta harus menjadi lebih baik, saat ini dan selanjutnya.

訂閱電子報

網站名稱: 印華百家姓協會雅加達特區分會
會址: Jl. Krekot Bunder Raya No.47AB,Jakarta 10710,Indonesia電話:+62 21 350 1191-94
本平台所有訊息內容或服務,都是由該機構或相關單位所提供,著作權歸原提供者或權利人所有。
網站系統服務平台版權System Copyright ©自在交流股份有限公司
EzFree Interchange Co ., Ltd All Rights Reserved.Tel: +886-2-26648299  E-mail:ez.change@msa.hinet.net