印華百家姓協會雅加達特區分會-期刊文獻-印尼僑聲雜誌-128期-
會員登錄
帳   號
密   碼
驗證碼
 
註冊
行事曆
Sun Mon Ten Wed Thu Fri Sat
領導獻詞
首頁期刊文獻
128期
GELEMBUNG AIR
作者:呂林萍

Pada jaman dahulu kala ada seorang putri cantik yang sangat dimanjakan oleh raja, segala yang dikatakan sang putri selalu dituruti oleh raja. Sang putri bagaikan sekuntum bunga dalam sebuah ruangan yang hangat, dirawat dan dilindungi dengan hati-hati, segala keinginannya selalu dikabulkan.
Suatu hari, tiba-tiba turun hujan lebat, jalan berlubang telah dipenuhi genangan air menjadi kubangan air. Air hujan dalam kubangan menampakkan gelembung pusaran air yang bening dan cemerlang. Begitu putri melihat gelembung air ini, segera merasa tertarik dan berpikir: “ Jika gelembung air ini dapat dijadikan hiasan rambut dan dijepitkan di atas rambut, pasti akan terlihat indah sekali!”
Putri segera mendatangi raja dan merajuk agar raja mengutus seseorang mengambil gelembung air itu untuk dijadikan hiasan rambut. “ Haa..haa.! anak ku tersayang, gelembung air itu sifatnya sangat lemah bahkan tak dapat diambil, bagaimana mungkin dijadikan hiasan rambut?” raja tak tertahan tertawa.

Dengan marah putri berkata:“ Aku tak peduli! Jika ayah baginda tidak melakukannya untukku, aku akan segera mati di hadapan mu!”

Bagaimanapun raja membujuknya tetap tak berdaya, raja terpaksa mengadakan pertemuan seluruh seniman mahir di negara tersebut dan memerintahkan mereka :” segeralah ambil gelembung air tersebut untuk dijadikan hiasan rambut, agar dapat dijepitkan pada rambut tuan putri. Bila tidak dapat melakukannya, segera penggal kepalanya!”

Seluruh seniman mendengar perkataan ini merasa terkejut dengan pucat pasi, tidak tahu harus bagaimana sebaiknya. Pada saat ini, tiba-tiba seorang seniman tua berdiri, dengan keberaniannya menyatakan kemampuannya untuk melakukan tugas ini. Raja mendengar sangat gembira, segera memberitahu tuan putri berita bahagia ini.

“ Putriku! Hari ini ada seorang seniman tua yang akan membantu membuatkan gelembung air menjadi hiasan rambutmu, maukah kamu pergi melihatnya?”
“ Benarkah?, baguslah!” putri kegirangan berlompat-lompat.

Pada hari mengambil gelembung air, Raja dan tuan putri duduk disamping memperhatikan dengan teliti dan cermat. Pada saat ini, seniman tua berkata:” Baginda raja yang terhormat, saya tidak tahu tuan putri menyukai gelembung air yang berbentuk seperti apa, bolehkan tuan putri untuk mengambilnya sendiri, setelah memilih yang terbaik baru saya akan memahatnya?”
Tuan putri begitu mendengarnya tak dapat berkata sepatahpun, segera memilih bentuk gelembung air yang disukainya. Tetapi begitu tangannya menyentuh gelembung air itu, maka gelembung air segera pecah. Tuan putri tak putus harapan, mencoba dan terus mencoba, tetapi tetap tak dapat mengambil gelembung air itu.

Setelah menghabiskan waktu setengah hari, tuan putri mulai merasa bosan, dengan letih berkata kepada raja :” Ayah baginda, akhirnya saya mengerti, gelembung air memang tak dapat diambil, itu hanyalah suatu khayalan yang tak nyata, hanya orang bodoh seperti sayalah yang ingin mendapatkannya, juga telah menghabiskan pikiran dan tenaga!”

Sebenarnya tidak hanya gelembung air, segala di dunia ini hanyalah khayalan yang tak nyata, tetap banyak orang yang miskin akan rohani dan jasmaninya, serta tak hentinya menghendaki sesuatu yang tak mungkin didapatkan. Budha melihat hal ini hanya dapat menarik nafas.

(Disadur dari buku cerita “ Pendeta Hai Tao bercerita”)


 

 

訂閱電子報

網站名稱: 印華百家姓協會雅加達特區分會
會址: Jl. Krekot Bunder Raya No.47AB,Jakarta 10710,Indonesia電話:+62 21 350 1191-94
本平台所有訊息內容或服務,都是由該機構或相關單位所提供,著作權歸原提供者或權利人所有。
網站系統服務平台版權System Copyright ©自在交流股份有限公司
EzFree Interchange Co ., Ltd All Rights Reserved.Tel: +886-2-26648299  E-mail:ez.change@msa.hinet.net